Hari ini, Christine bangun siang sekali. Biasanya dia bangun paling lama itu jam 7 pagi. Dan sekarang dia bangun jam 12 siang! Yang membuat bingung orang-orang rumah itu, mata Christine bengkak dua-duanya. Sebenarnya mereka tahu Christine nangis kenapa. Tapi, ini pertama kalinya Christine menangis karena seseorang. Biasanya dia berpikir untuk apa kita menangisi orang yang sudah membuat kita menangis? Atau kenapa kita harus menangis? Toh masalah tidak akan kembali seperti semula. Dan sekarang! Dia menangis karena seseorang. Hanya karena seorang cowok. Seorang cowok yang bernama Adam! Oh ada apa di rumah ini?
Christine merasa pusing saat dia baru saja terbangun. Dia tidak pernah merasa sepusing ini saat baru bangun. Oh pantas saja aku pusing seperti ini. Semalaman aku menangis dan sekarang mata ku bengkaka. Oh sial! Ada apa dengan driku?
Oh Christine yang malang, kenapa kejadian seperti ini harus terjadi padanya? Kenapa kejadian ini bisa membuat Christine yang dulunya tegar menjadi lemah seperti ini?
Selain merasa pusing, dia juga merasa lapar. Semalam dia tidak menghabiskan makanan itu, dia hanya makan 3 suap. Karna dia memang malas untuk makan. Dan hasilnya, sekarang dia kelaparan. Christine pun langsung menuju dapur untuk melihat ada makanan apa di sana. Di dapur dia hanya melihat 2 potong roti dengan selai kacang. Tidak banyak pikir, Christine pun langsung menghabiskan roti-roti itu.
Setelah selesai makan, dia langsung masuk ke kamarnya lagi. Di kamarnya dia bukan tidur, tentu saja. Tapi dia membereskan tempat tidurnya dan bergegas mandi.
Sehabis mandi, dia mengeluarkan sepeda yang sudah lama tidak dinaikinya dan langsung mengayuhnya keluar rumah.
Oh sungguh menyenangkan suasana pada siang hari di sini. Di sini, siang hari masih terasa sejuk. Tapi kalau di kota? Oh, terlalu banyak polusi, aku tidak tahan dengan panasnya. Kenapa orang-orang hanya mengeluarkan polusi saja? Apa mereka tidak berpikir kalau polusi udara hanya membuat udara tidak sejuk dan dapat menyebabkan penyakit? Oh, aku ingin kembali ke desa ini. Tutur Chris dalam hati.
Dalam perjalanan Chris ke taman desa, dia melihat sosok Adam dari kejauhan. Cowok itu seperti sedang merenung di pinggir danau. Chrris tidak memikirkan kesedihannya, dia tambah sedih saat melihat Adam sendirian di pinggir danau itu. Oiya Chris dan Adam dulu sering sekali pergi ke danau itu. Maka dari itu, Christine sangat sedih melihat laki-laki kesayangannya sendirian di pinggir danau itu.
Apa yang dilakukannya di sana? Apakah dia sedang menunggu seseorang? Haruskah aku menghampirinya? Atau menghiraukannya? Dan Christine pun memutuskan untuk menghampirinya.
“Adam? Is that you?” Tanya Christine hati-hati agar tidak mengejutkan cowok satu ini.
“Christine? Ya ini aku. Apa yang kau lakukan di sini?” jawab Adam yang tidak merasa kaget sama sekali. tapi mukanya sangat pucat sekali. Christine semakin khawatir saat melihatnya.
“Hem.. aku ingin pergi ke taman desa. Tapi dari bawah pohon di sana, aku melihatmua sedang duduk termenung. Apa kau meimikirkan sesuatu? Mukamu begitu pucat, Dam. Kau tidak apa-apa?”
Tidak, aku kenapa-napa. Aku pucat begini karnamu Christine. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Jawab Adam tentunya dalam hati. “Oh yeah, aku tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan tugas kuliahku saja. Apakah mukaku terlihat pucat? Mungkin karna tidak makan dari semalam. Oiya, apakah makanan yang ku buat semalam kau habiskan?”
“Kenapa semalam kau tidak makan? Dan kau tidak sarapan? Oh Adam kenapa? Kau bisa sakit kalau tidak makan terus-terusan begitu. Apa? Makanan yang kau buat semalam? Hahahaha. Kau tidak bisa menipuku seperti dulu. Kau bilang itu makanan kau yang buat agar aku makan kan? Hahahaha. Aku tahu itu makanan yang dibuat nenek. Baunya sudah khas sekali, asal kamu tahu saja.”
“Hem… Kau masih ingat bahwa aku suka bilang kepadamu kalau itu makanan yang aku buat? Kau masih ingat? Oh My God, aku kira kau sudah lupa, Chris. Sikapmu akhir-akhir ini aneh sekali. aku khawatir dengan keadaanmu yang sekarang.” Kata Adam. Ooh, muka dia sangaaaattt khawatir.
“Tentu saja aku masih ingat. Kamu sering sekali melakukan itu padaku. Apa? Kamu khawatir denganku? Hahaha. Ayolah aku tidak kenapa-napa. Mungkin terlalu banyak berpikir tentang tugas sekolahku? Hahaha. Ohya, besok itu hari Sabtu. Dan pasti teman-temanku libur kan sekolahnya? Aku berencana untuk mengunjungi mereka satu per satu. Apa kamu mau ikut?”
“Oh, kau berusaha meledekku ya? Hahaha. Besok? Mungkin aku bisa. Jam berapa kita akan mengunjungi teman-temanmu itu? Hahaha.”
“Oh, aku tidak berusaha meledek. Aku hanya bilang kenyataannya. Yaah, mungkin sekitar jam 9. Jadi apa kamu mau ikut?”
“Hahahaha okeoke kalau begitu. Aku bisa kalau jam 9. Sepertinya aku akan selalu merasa asing jika kamu mengajak aku bertemu dengan teman-temanmu. Jujur saja, setiap kamu kembali ke kota, aku selalu kesepian. Karna tidak ada yang mengajakku keluar rumah dan mengajak bertemu dengan teman-teman. Hahahaha.”
“Oh ayolah, Dam. Kau harus berusaha untuk mencari teman. Janganlan suka menyendiri. Bergaullah seperti aku. Hehehe. Mau ke taman desa? Aku ingin main ayunan nih. Sudah lama aku tidak main ayunan. Hihi.” Ajak Chris dengan senang. Akhirnya aku dan Adam bisa kembali seperti dulu lagi.
“Kau memang pandai bergaul, Chris. Tidak seperti aku. Oh jadi kau ingin main ayunan. Kau sudah besar CHRISTINE! Hahahaha, okelah kalau begitu. Aku akan mendorong ayunan itu untukmu.” Adam pun menerima ajakan Chris dengan senang. Akhirnya aku dan Christine bisa kembali seperti dulu lagi.
Aku harap kejadian ini akan terus berlanjut pikir Chris.
Dan tidak pernah berhenti pikir Adam.
Mereka pun cepat-cepat mengayuh sepeda masing-masing. Karena, mereka sudah tidak sabar lagi ke tempat biasanya mereka mengobrol, bercanda, dan sebagainya.
Sesampainya mereka di taman desa, Christine langsung menuju tempat kesayangannya. Yaitu di bawah pohon yang sangat lebat sekali daunnya. Anggap saja pohon mangga. Di bawah pohon itu, ada ayunan yang sering dinaiki Christine dan Adam. Ayunan itu yang membuatnya memang mereka berdua. Jadi tempat itu adalah tempat favorit mereka di taman desa ini.
Taman desa ini begitu luas, dan tidak banyak orang yang melewati pohon ini. Maka dari itu, mereka berdua membuat ayunan di pohon itu.
“Adam! Dorong akuu, ayo ayoooo. Anginnya lagi sejuk banget nih. Ayo, Dam! Jangan lama-lama bawa sepedanya. Hehehe.” Teriak Christine untuk memanggil Adam yang masih tertinggal jauh di belakangnya.
Adam yang tertinggal jauh di belakang itu, hanya menjawab “Sebentar dong, Chris. Aku capek ini, sudah lama tidak olahraga dan sekarang membawa ngebut sepedanya. Kamu sih enak masih suka olahraga di sekolahmu.”
“Yasudaaah. Jangan banyak ngomong dulu kalau gitu, entar kamu malah makin capek, Dam. Cepat-cepat! Hehe”
Adam pun akhirnya sampe di pohon itu. Karna dia kesal pada cewek yang sudah menyuruhnya cepat-cepat ini, sesampainya di ayunan itu, dia langsung mendorong tubuh cewek itu dengan sekuat tenaga.
“Heeeeeei Adaaam! Berhenti-berhenti. Kau membuatku jantungan tau gak?” omel Chris pada Adam.
“Hahahahaha. Makanya jangan sekali-kali kau menyuruhku cepat-cepat lagi untuk bawa sepeda ini. Kau tau kan selain ini sepeda yang berat sekali untuk dibawa, aku itu sudah lama tidak olahraga. Sekarang kau rasakan pembalasanku. Hahahaha” jawab Adam dengan riang.
“Hei, jangan aneh-aneh deh. Kalau aku mental gimana? Kau mau tanggung jawab?”
“Kalu kamu mental, aku akan berusaha untuk menangkapmu. Tapi berusaha loh, belum tentu aku bisa menangkapmu. Hehehehe.”
“Huh, kamu memang tidak berubah. Kamu masih menyebalkan seperti dulu.”
“Hei, jangan ngambek gitu dong. Iyaiya, aku pelankan yaaa dorongannya? Jangan ngambek dong. Christine sekarang ngambek mulu nih. Hehehehe”
“Udah, udah gausah. Aku jadi haus sekali sekarang. Kamu mau minum? Aku bawa jus sirsak loh. Tidak mau? Yasudah. Hehehe.”
“Hei hei, aku kan belum bilang kalau aku tidak mau. Aku haus banget ini, aku kira kamu tidak membawa minum. Minta 1 gelas dong, Christine.” Bujuk Adam.
“Ambil saja sendiri. Hehehe.” Christine pun langsung lari meninggalkan Adam, pastinya sambil membawa sebotol jus sirsak itu.
“Wah, kamu mau main lari-larian? Oke aku akan mengejarmu.”
Dan mereka pun berlari-larian seperti 2 tahun yang lalu. Memang tahun kemarin, Christine tidak mengunjungi neneknya di desa ini. Karna tahu kemarin, Dad sangat sibuk sekali. dia baru saja naik pangkat di kantornya. Dan banyak sekali meeting sana-sini. Maka dari itu, mereka berdua sangat merindukan masa-masa mereka 2 tahun yang lalu. Oke lanjut ke ceritanya ya.
Christine lari memutari pohon satu demi satu. Dan Adam mengejarnya dengan gesit. Persis seperti film-film India yang sering ditayangkan di TV.
Yap. Dan akhirnya Christine pun tertangkap.
“Hei, kamu sudah tertangkap sekarang. Berikan jus sirsak itu dong, Chris. Benar-benar sudah capek nih.” Rujuk Adam dengan muka melasnya. Tapi muka itu memang pucat sekali.
“Hehehehe. Iyaiya. Ini, ambil saja, habiskan saja semuanya. Hahaha.”
Adam pun langsung mengambil jus itu dan langsung menghabiskannya. Setelah minum, dia langsung menidurkan dirinya di rumput-rumput. Memang kalau kejadian yang sudah ingin kita dapatkan dan itu terwujud, pasti terasa lebih nyaman daripada kejadian yang pertama itu. Pikir Adam dalam hati.
Christine pun ikut menidurkan dirinya di rumput-rumput, dan bertanya “Hei Adam, apa kau menyukai Rose?” lalu tertidur.
Adam yang mendengar pertanyaan itu langsung menoleh ke Christine, dan saat melihat perempuan kesayangannya itu tertidur dia menjawab “Tidak Chris. Aku tidak menyukai Rose, tapi aku menyukaimu. Bahkan menyayangimu dari yang kau tahu.”
Dia harap dia dapat mendengar jawaban dari mulut Chris, tapi Chris memang tidak mendengar sama sekali apa yang dikatakan Adam. Dia sudah tidur dengan lelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar